LAPORAN
OBSERVASI
ETIKA
PROFESI GURU
Dosen
Pengampu: Helva Zuraya, M. Pdi
“PENGENDALIAN
GURU PADA PESERTA DIDIK DALAM PELAJARAN TAJWID”
DISUSUN
O
L
E
H
SITI
JULIYANTI
11511157
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI PONTIANAK
2016/2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu
memiliki keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan karakteristiknya
masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lamban.
Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah.
Guru pula beraneka
ragam dengan kebijakan mengajar masing-masing, adayang Otoriter, Demokratis,
hingga yang pro dengan peserta didik. Metode mengajar yang digunakanpun
beragam, hal itu diupayakan demi membentuk peserta didik menjadi anak yang
aktif, kreatif serta memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
Observasi merupakan
suatu bentuk kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara
mengajar yang baik. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa Pendidikan Agama Islam
melakukan observasi di Madrasah Diniyah Awaliyah Darul Wahdah Pontianak. Untuk
memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS), dalam bentuk laporan Observasi
belajar di kelas. Laporan observasi ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Etika Provesi Guru. Dengan adanya observasi ini kita diharapkan dapat
mengetahui bagaimana pengendalian kelas oleh seorang guru, dalam mengajar suatu
pelajaran. Kemudian kita sebagai seorang calon guru tentunya dapat memilih mana
yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada calon peserta didik kita kelak.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
proses pembelajaran di MDA Nurul Wahdah?
2.
Bagaimana
metode mengajar guru?
3.
Bagaimana
pengendalian kelas oleh guru?
4. Bagaimana menjadi guru yang baik?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Mengetahui
proses pembelajaran di MDA Nurul Wahdah
2.
Mengetahui
metode mengajar guru
3.
Mengetahui
pengendalian kelas oleh guru
4. Mengetahui menjadi guru yang baik
D. Manfaat Observasi
Setelah
melakukan observasi di suatu madrasah, diharapkan kita dapat memahami bagaimana
cara mengajar yang benar dan tentunya mengaplikasikannya pada saat kita menjadi
guru kelak.
E. Metode Observasi
Metode
yang bdigunakan dalam menyusun laporan observasi adalah observasi langsung dan
wawancara.
BAB
II
HASIL
OBSERVASI
A. Gambaran Objek
1) Identitas Guru (Narasumber)
Nama Guru : Azzahratul Ba’diyah
NIP : -
Tempat, tgl lahir : Punggur, 28 September 1993
Alamat : Parit Jawi, Punggur Besar
Guru Bidang Study : Tajwid dan Bahasa Arab
Masa Kerja : 4 bulan
2) Pelaksanaan Observasi
Tempat : Marhalah 1
Jumlah Peserta Didik : 30 orang
Tanggal : 1 Juni 2016
Waktu : 15:30 WIB – 17:00 WIB
p. tulis
|
M. Guru
|
pintu
|
B. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan
pembelajaran di MDA Nurul Wahdah, Pontianak, metode pembelajaran yang digunakan
adalah Ceramah Plus serta Drill. Guru menggunakan metode tersebut dikarenakan,
standar siswa yang merupakan Madrasah Awaliyah dan menyesuaikan dengan usia
siswa. Yaitu dengan menyampaikan materi dengan metode Ceramah, sambil sesekali
materi ditulis di papan tulis, dan guru juga melakukan interaksi kepada siswa
dalam bentuk Tanya jawab, maka dari itu metode tersebut dikatakan metode
Ceramah Plus.
1. Kegiatan Awal(15 menit)
-
(Membuka
Pelajaran)
Guru memasuki ruangan
belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam
kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran. Selanjutnya
guru mengapsen atau mendata kehadiran murit satu persatu.
-
(Mempersiapkan
perlengkapan Pembelajaran)
Guru bersama peserta
didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
-
(Mengkondisikan
Peserta Didik)
-
(Apersepsi)
Setelah perlengkapan
belajar mengejar telah dipersiapkan dengan baik, guru mulai memotivasi peserta
didik dan mengulang kembali materi pembelajaran sebelumnya. Sesekali guru
melakukan interaksi dan Tanya jawab kepada beberapa peserta didik, hal ini guna
mengingatkan kembali tentang pelajaran yang telah lalu.
2. Kegiatan Inti (40 menit)
-
Guru
memberikan materi pembelajaran, pada mata pelajaran Tajwid khussnya materi
tentang Izhar. Guru menulis materi tersebut di papan tulissedang siswa mencatat
apa yang guru tulis.
-
Guru
menjelaskan materi secara urut dan terperinci, mencakup hokum, bunyi serta
bentuk Izhar.
-
Terjadi
proses Tanya jawab antara siswa kepada guru dari materi yang belum dipahami
siswa.
-
Guru
melihat secara langsung buku catatan siswa, apakah para siswa mencatat dengan
benar materi pembelajaran yang telah diberikan.
3. Menutup Pembelajaran (5 menit)
Guru
mengingatkan kembali pada peserta didik agar mempelajari materi yang telah
diberikan dikarenakan beberapa minggu kedepan akan diadakan Ulangan semester
II. Dan menutup pembelajaran dengan mengucap Salam.
C. Deskripsi Proses Pembelajaran
Menurut
hasil observasi yang digunakan, saat proses pembelajaran berlangsung guru
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Untuk menciptakan suasana yang
demikian, guru menjadikan suasana santai dan informal. Menciptakan suasana
lebih santai dan informal dilakukan guru dengan cara menyapa setiapmuridyang
mulai bosan dan tidak focus mengikuti proses pembelajaran. Guru juga mampu
mendekatkan dirinya dengan peserta didik baik dengan melalui pendekatan
Multidisipliner dan pendekatan Interdisipliner. Sehingga peserta didik lebih
termotivasi dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
D. Wawancara
Beberapa pertanyaan yang dilakukan ialah
sebagai berikut:
1. Bagaimana metode pembelajaran yang Ibu
gunakan?
2. Apasaja suka duka ibu selama menjadi
guru?
3. Sebaiknya bagaimana menjadi guru yang
baik?
4. Bagaimana cara ibu menjadi guru yang
disukai oleh peserta didik?
5. Bagaimana cara ibu memotivasi peserta
didik yang bermasalah (nakal, malas,dsb)?
Jawaban dari narasumber sebagai berikut:
1. Metode yang digunakan yaitu Ceramah Plus
yang beserta Tanya jawab serta Drill. Hal ini dikarenakan kondisi murit yang
notabenenya setara dengan siswa pendidikan sekolah dasar maka metode
pengejarannyapun harus disesuaikan.
2. Suka duka yaitu, senang ketika mengajar
anak karena bisa memberikan ilmu yang saya milikikepada mereka, hal itu telah
menjadi panggilan jiwa bagi saya. Serta kadangkala ada duka ketika anak-anaknya
sulit/ susah diatur, serta suka sekali keluar kelas ketika pelajaran
berlangsung dan kesulitan lain.
3. Menurut saya guru yang baik adalah guru
yang dapat memahami karakter setiapa anak mendidik mereka dengan baik, dan jika
mereka berbuat kesalahan, guru tidak harus memukul tetapi cukup dengan menegur
dan memberikan hukuman yabg sifatnya mendidik.
4. Agar disenagi menurut saya cukup
mengajar dengan senyuman, karena anak-anak pada usia mereka adalah anak-anak
yang rentan sekali. Maka sesulit apapun sebisa mungkin saya tidak membentak,
memarahi atau memukul peserta didik saya.
5. Untuk anak yang notabenenya seperti itu
memang ada, saya juga telah beberapa kali menasehati dan memberi hukuman yang
menurut saya mendidik. Namun terkadang hal menyimpang itu telah menjadi
karakter siswa maka tindakannya adalah menyerahkan siswa tersebut kepada guru
BP untuk ditangani atau bahkan bersosialisasi dengan orang tua murid tersebut.
BAB
III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan dan uraian yang telah dipaparkan, maka berikut disampaikan
menyangkut kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran si Marhalah 1 MDA
Nurul Wahdah, Pontianak. Berjalan dengan efektif dan kondusif. Guru dapat
memegang kendali terhadap proses belajar mengajar dalam pelajaran Tajwid
tersebut. Model dan strategi yang tepat digunakan untuk suatu materi
pembelajaran dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa
bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu metode
Ceramah Plus dan Drill. Proses pembelajaran berjalan denga efektif dan
disenangi peseta didik.
DOKUMENTASI
Suasana belajar di
marhalah 1
Peserta didik yang
serius mencatat materi pembelajaran
Jadwal
mata pelajaran di MDA Nurul Wahdah
DAFTAR
PUSTAKA
Marno
dan Idris, M. 2012. Strategi dan metode pembelajaran. Jogjakarta :
Ar-Ruzzmedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar