Sabtu, 05 November 2016

Laporan Observasi PENGENDALIAN GURU PADA PESERTA DIDIK DALAM PELAJARAN TAJWID

LAPORAN OBSERVASI
ETIKA PROFESI GURU
Dosen Pengampu: Helva Zuraya, M. Pdi

“PENGENDALIAN GURU PADA PESERTA DIDIK DALAM PELAJARAN TAJWID”
DISUSUN
O
L
E
H
SITI JULIYANTI
11511157


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PONTIANAK
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap individu memiliki keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah.
Guru pula beraneka ragam dengan kebijakan mengajar masing-masing, adayang Otoriter, Demokratis, hingga yang pro dengan peserta didik. Metode mengajar yang digunakanpun beragam, hal itu diupayakan demi membentuk peserta didik menjadi anak yang aktif, kreatif serta memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
Observasi merupakan suatu bentuk kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa Pendidikan Agama Islam melakukan observasi di Madrasah Diniyah Awaliyah Darul Wahdah Pontianak. Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS), dalam bentuk laporan Observasi belajar di kelas. Laporan observasi ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Provesi Guru. Dengan adanya observasi ini kita diharapkan dapat mengetahui bagaimana pengendalian kelas oleh seorang guru, dalam mengajar suatu pelajaran. Kemudian kita sebagai seorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada calon peserta didik kita kelak.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses pembelajaran di MDA Nurul Wahdah?
2.      Bagaimana metode mengajar guru?
3.      Bagaimana pengendalian kelas oleh guru?
4.      Bagaimana menjadi guru yang baik?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui proses pembelajaran di MDA Nurul Wahdah
2.      Mengetahui metode mengajar guru
3.      Mengetahui pengendalian kelas oleh guru
4.      Mengetahui menjadi guru yang baik


D.    Manfaat Observasi
Setelah melakukan observasi di suatu madrasah, diharapkan kita dapat memahami bagaimana cara mengajar yang benar dan tentunya mengaplikasikannya pada saat kita menjadi guru kelak.

E.     Metode Observasi
Metode yang bdigunakan dalam menyusun laporan observasi adalah observasi langsung dan wawancara.




















BAB II
HASIL OBSERVASI

A.    Gambaran Objek
1)      Identitas Guru (Narasumber)
Nama Guru                 : Azzahratul Ba’diyah
NIP                             : -
Tempat, tgl lahir          : Punggur, 28 September 1993
Alamat                                    : Parit Jawi, Punggur Besar
Guru Bidang Study    : Tajwid dan Bahasa Arab
Masa Kerja                  : 4 bulan
2)      Pelaksanaan Observasi
Tempat                        : Marhalah 1
Jumlah Peserta Didik  : 30 orang
Tanggal                       : 1 Juni 2016
Waktu                         : 15:30 WIB – 17:00 WIB

p. tulis
Struktur kelas
M. Guru
pintu
Text Box: Meja murid
 






                                                                                         



B.     Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di MDA Nurul Wahdah, Pontianak, metode pembelajaran yang digunakan adalah Ceramah Plus serta Drill. Guru menggunakan metode tersebut dikarenakan, standar siswa yang merupakan Madrasah Awaliyah dan menyesuaikan dengan usia siswa. Yaitu dengan menyampaikan materi dengan metode Ceramah, sambil sesekali materi ditulis di papan tulis, dan guru juga melakukan interaksi kepada siswa dalam bentuk Tanya jawab, maka dari itu metode tersebut dikatakan metode Ceramah Plus.

1.      Kegiatan Awal(15 menit)
-          (Membuka Pelajaran)
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran. Selanjutnya guru mengapsen atau mendata kehadiran murit satu persatu.
-          (Mempersiapkan perlengkapan Pembelajaran)
Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
-          (Mengkondisikan Peserta Didik)
-          (Apersepsi)
Setelah perlengkapan belajar mengejar telah dipersiapkan dengan baik, guru mulai memotivasi peserta didik dan mengulang kembali materi pembelajaran sebelumnya. Sesekali guru melakukan interaksi dan Tanya jawab kepada beberapa peserta didik, hal ini guna mengingatkan kembali tentang pelajaran yang telah lalu.
2.      Kegiatan Inti (40 menit)
-          Guru memberikan materi pembelajaran, pada mata pelajaran Tajwid khussnya materi tentang Izhar. Guru menulis materi tersebut di papan tulissedang siswa mencatat apa yang guru tulis.
-          Guru menjelaskan materi secara urut dan terperinci, mencakup hokum, bunyi serta bentuk Izhar.
-          Terjadi proses Tanya jawab antara siswa kepada guru dari materi yang belum dipahami siswa.
-          Guru melihat secara langsung buku catatan siswa, apakah para siswa mencatat dengan benar materi pembelajaran yang telah diberikan.


3.      Menutup Pembelajaran (5 menit)
Guru mengingatkan kembali pada peserta didik agar mempelajari materi yang telah diberikan dikarenakan beberapa minggu kedepan akan diadakan Ulangan semester II. Dan menutup pembelajaran dengan mengucap Salam.

C.    Deskripsi Proses Pembelajaran
Menurut hasil observasi yang digunakan, saat proses pembelajaran berlangsung guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Untuk menciptakan suasana yang demikian, guru menjadikan suasana santai dan informal. Menciptakan suasana lebih santai dan informal dilakukan guru dengan cara menyapa setiapmuridyang mulai bosan dan tidak focus mengikuti proses pembelajaran. Guru juga mampu mendekatkan dirinya dengan peserta didik baik dengan melalui pendekatan Multidisipliner dan pendekatan Interdisipliner. Sehingga peserta didik lebih termotivasi dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

D.    Wawancara
Beberapa pertanyaan yang dilakukan ialah sebagai berikut:
1.      Bagaimana metode pembelajaran yang Ibu gunakan?
2.      Apasaja suka duka ibu selama menjadi guru?
3.      Sebaiknya bagaimana menjadi guru yang baik?
4.      Bagaimana cara ibu menjadi guru yang disukai oleh peserta didik?
5.      Bagaimana cara ibu memotivasi peserta didik yang bermasalah (nakal, malas,dsb)?
Jawaban dari narasumber sebagai berikut:
1.      Metode yang digunakan yaitu Ceramah Plus yang beserta Tanya jawab serta Drill. Hal ini dikarenakan kondisi murit yang notabenenya setara dengan siswa pendidikan sekolah dasar maka metode pengejarannyapun harus disesuaikan.
2.      Suka duka yaitu, senang ketika mengajar anak karena bisa memberikan ilmu yang saya milikikepada mereka, hal itu telah menjadi panggilan jiwa bagi saya. Serta kadangkala ada duka ketika anak-anaknya sulit/ susah diatur, serta suka sekali keluar kelas ketika pelajaran berlangsung dan kesulitan lain.
3.      Menurut saya guru yang baik adalah guru yang dapat memahami karakter setiapa anak mendidik mereka dengan baik, dan jika mereka berbuat kesalahan, guru tidak harus memukul tetapi cukup dengan menegur dan memberikan hukuman yabg sifatnya mendidik.
4.      Agar disenagi menurut saya cukup mengajar dengan senyuman, karena anak-anak pada usia mereka adalah anak-anak yang rentan sekali. Maka sesulit apapun sebisa mungkin saya tidak membentak, memarahi atau memukul peserta didik saya.
5.      Untuk anak yang notabenenya seperti itu memang ada, saya juga telah beberapa kali menasehati dan memberi hukuman yang menurut saya mendidik. Namun terkadang hal menyimpang itu telah menjadi karakter siswa maka tindakannya adalah menyerahkan siswa tersebut kepada guru BP untuk ditangani atau bahkan bersosialisasi dengan orang tua murid tersebut.



















BAB III
Penutup

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah dipaparkan, maka berikut disampaikan menyangkut kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran si Marhalah 1 MDA Nurul Wahdah, Pontianak. Berjalan dengan efektif dan kondusif. Guru dapat memegang kendali terhadap proses belajar mengajar dalam pelajaran Tajwid tersebut. Model dan strategi yang tepat digunakan untuk suatu materi pembelajaran dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu metode Ceramah Plus dan Drill. Proses pembelajaran berjalan denga efektif dan disenangi peseta didik.

















DOKUMENTASI

Suasana belajar di marhalah 1
Peserta didik yang serius mencatat materi pembelajaran
Jadwal mata pelajaran di MDA Nurul Wahdah

DAFTAR PUSTAKA


Marno dan Idris, M. 2012. Strategi dan metode pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzzmedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar