Jumat, 02 Februari 2018

November 2017

Kau bukan uforia sesaat, bak kembang api yang meledak di udara, menghadirkan keindahan lalu pergi. Engkau bahkan lebih indah, kau ingin tetap tinggal di bilik hati ini. Mengajakku membangun rumah tempatku pulang. Ketika kemarin kau temukan aku terluka dan tanpa arah. Ayo kita bersama dalam senang dan sedih, berbagi luka, bahkan sakitku kau ingin rasakan.
Hari-hariku kini merindukanmu, merindu seperti seseorang yang membutuhkan makanan dalam sehari, atau bahkan kau seperti oksigen untukku bernafas. Ah….semoga tuhanku tidak menghukummu karena aku sangat mencintai penciptanya. Aku bukan yang terbaik, bahkan baikpun belu untukmu, aku selalu berkaca apakah memang diri ini pantas disisimu. Aku tak pernah ingin berjalan di depan atau mengikutimu dari belakang, tapi aku ingin beriringan, menggenggam tanganmu, memiliki mimpi dan rumah untuk pulang yang sam. Meski ku sadar, harapan ini sama dengan harapanku ketika mencintai orang yang berbeda dulu.
Kau bukan yang pertama bahkan kedua pun tidak, tapi kau yang pertama membuatku bertekuk lutut, membiarkan cinta menguasai diriku, bahkan mengalir bersama darah dalam tubuhku. Terima kasih telah mengikuti hatimu menuju diriku yang seperti ini.aku tak berharap kau membuatku sempurna, cukup baik pun aku bersyukur.



I Love U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar