November 2017
Kau bukan
uforia sesaat, bak kembang api yang meledak di udara, menghadirkan keindahan
lalu pergi. Engkau bahkan lebih indah, kau ingin tetap tinggal di bilik hati
ini. Mengajakku membangun rumah tempatku pulang. Ketika kemarin kau temukan aku
terluka dan tanpa arah. Ayo kita bersama dalam senang dan sedih, berbagi luka,
bahkan sakitku kau ingin rasakan.
Hari-hariku
kini merindukanmu, merindu seperti seseorang yang membutuhkan makanan dalam
sehari, atau bahkan kau seperti oksigen untukku bernafas. Ah….semoga tuhanku
tidak menghukummu karena aku sangat mencintai penciptanya. Aku bukan yang
terbaik, bahkan baikpun belu untukmu, aku selalu berkaca apakah memang diri ini
pantas disisimu. Aku tak pernah ingin berjalan di depan atau mengikutimu dari
belakang, tapi aku ingin beriringan, menggenggam tanganmu, memiliki mimpi dan
rumah untuk pulang yang sam. Meski ku sadar, harapan ini sama dengan harapanku
ketika mencintai orang yang berbeda dulu.
Kau bukan yang
pertama bahkan kedua pun tidak, tapi kau yang pertama membuatku bertekuk lutut,
membiarkan cinta menguasai diriku, bahkan mengalir bersama darah dalam tubuhku.
Terima kasih telah mengikuti hatimu menuju diriku yang seperti ini.aku tak
berharap kau membuatku sempurna, cukup baik pun aku bersyukur.
I Love U
Tidak ada komentar:
Posting Komentar